Jumat, 24 April 2015

BAKTERI PADA GIGI BERLUBANG

Rongga mulut merupakan saluran pencernaan sebagai gerbang masuk makanan dan minuman yang kita konsumsi tiap hari. Didalam rongga mulut terdapat ratusan jenis mikroba yang hidup dan menetap didalamya. Mikroba- mikroba ini cenderung bersifat pathogen. Banyak bakteri yang menyebabkan penyakit didalam salah satu organ pencernaan mekanik ini. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ada yang dalam taraf ringan, sedang, bahkan ada yang kronis. Mikroba didalam rongga mulut dibedakan menjadi bakteri Aerob (bakteri yang membutuhkan oksigen) dan bakteri Anaerob  (bakteri yang tidak membutuhkan oksigen).
Penyakit yang disebabkan oleh mikroba didalam mulut salah satunya ialah karies gigi. Karies menyebabkan struktur gigi yang rusak. Gigi berlubang ialah salah satu kelanjutan yang awal mulanya dari gigi yang karies. Banyak sekali faktor yang dapat memicu proses terjadinya karies, yaitu faktor host (struktur gigi, saliva), diet (pola makan), Mikroorganisme dan waktu (Willet dkk., 1991; Kidd dkk., 1992; Samaranayake, 2002). Teori Miller mengatakan bahwa permulaan karies disebabkan oleh terjadinya proses dekalsifikasi substansi keras gigi karena adanya produk asam. Sebagai sumber asam adalah aktifitas bakteri yang memfermentasi karbohidrat. Dalam rongga  mulut terdapat banyak jenis mikroorganisme yang merupakan flora normal, dan mikroorganisme ini hidup dalam keseimbangan dengan hospesnya (Kidd dkk, 1992; Samaranayake, 2002).
Gigi berlubang salah satu penyakit yang sering diderita masyarakat umum. Gigi berlubang disebabkan oleh beberapa factor, salah satunya ialah bakteri Streptococcus mutans. Bakteri ini hidup dengan mengambil nutrisi karbohidrat dan nutrisi lainnya. Saat gula dimetabolisme dengan kandungan lainnya, bakteri Streptococcus mutans menghasilkan asam yang mengakibatkan rongga pada gigi dan jika tidak dihambat lubang pada gigi akan semakin melebar.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkNMjs6F1XsYuMusvDK7W43Ew5MUQxyCFLgIsEn6ceKeKGkN2GDrm-cb44nHky_Y0YsrReXZ0oYJfUH5Yd-fCLNh3oOFpoaqiRYgRO5J78MbgNsvNMinmLMcofCyTo0jft5VQiJlOmEok/s1600/Streptococcus+mutans6500.jpg
 Streptococcus mutan adalah bakteri gram positif, bersifat nonmotil (tidak bergerak), jenis bakteri anaerob fakultatif. Memiliki bentuk kokus yang berbentuk bulat atau bulat telur dan tersusun seperti pola rantai. Bakteri ini bisa tumbuh secara optimal pada suhu sekitar 180- 400 Celsius. Streptococcus mutans biasanya ditemukan pada rongga gigi manusia yang luka dan menjadi bakteri yang paling kondusif menyebabkan karies untuk email gigi. Streptococcus mutans adalah bersifat asidogenik yaitu menghasilkan asam, asidodurik, mampu tinggal pada lingkungan asam, dan menghasilkan suatu polisakarida yang lengket disebut dextran. Oleh karena kemampuan ini, Stertococcus mutans bisa menyebabkan lengket karena sifatnya seperti ini mendukung bakteri lain melengket juga, pertumbuhan bakteri asidodurik yang lainnya, dan asam melarutkan email gigi.
Bakteri Streptococcus mutans ini adalah bakteri dari flora normal pada rongga mulut, namun flora normal ini bisa bertukar sifat menjadi bakteri pathogen opportunitis. Sebenarnya bakteri Streptococcus Mutans adalah bakteri flora normal penghuni rongga mulut namun flora normal ini dapat bertukar sifat menjadi pathogen karena adanya faktor predisposisi yaitu kebersihan rongga mulut. Gejala khas dari penyakit karies gigi ini adalah demineralisasi atau dekalsifikasi substansi gigi yang dimulai pada permukaan gigi dan berkembang kearah dalam (Sulistiyani, 2000).
 Pertumbuhan bakteri jenis ini cukup cepat karena nutrisi yang dibutuhkan selalu terpenuhi, dalam arti lain setiap hari manusia setidaknya mengkonsumsi jenis karbohidrat yang akan dipecah menjadi gula-gula, dan bakteri Streptococcus mutans mendapat nutrisi dari asupan karbohidrat yang dimakan.
Karena bakteri Streptococcus mutans ini bersifat pathogen atau menyebabkan penyakit di rongga mulut khususnya gigi, maka harus ada pencegahan supaya bakteri ini tidak menjamur atau bertambah banyak. Suatu pencegahan dapat meliputi penyikatan gigi yang sering dan dengan serat halus seperti sutra. Dilakukan suatu diet yang kaya akan zat kapur dan fluoride yang di dalam air minum membuat email gigi menjadi lebih kuat dan mencegah karies gigi. Selain dengan cara sikat gigi secara rutin minimal dua kali dalam sehari, ada cara konvesional yang sampai saat ini masih suka digunakan. Cara tersebut ialah berkumur dengan air garam. Apakah air garan mampu mencegah penyebarab bakteri?. Garam dapur beriodium merupakan garam konsumsi atau garam dapur biasa yang diberi tambahan senyawa iodium dan biasanya dalam ikatan senyawa kalium iodat /KIO3 (Winarno, 1992). Dijelaskan juga bahwa iodium efektif sebagai pembasmi bakteri (germisida), pada perbandingan 1:20.000 dalam larutan iodium mampu membunuh bakteri dalam waktu 1 menit dan membunuh spora dalam waktu 15 menit, di samping mempunyai sifat bakterisida dan sporasida juga merupakan fungisida, protozoasida, cystisida dan virusida yang bekerja efektif terhadap bakteri gram-positif dan gram-negatif (Gilman dkk., 1985). Dari teori diatas ada kemungkinan bahwa bakteri jenis Streptococcus mutans bisa dihambat dengan cara larutan garam atau iodium.

Penyakit yang disebabkan adalah karies gigi, beberapa hal yang menyebabkan karies gigi bertambah parah adalah seperti gula, air liur, dan juga bakteri pembusuknya. Setelah memakan sesuatu yang mengandung gula, terutama adalah sukrosa, dan bahkan setelah beberapa menit penyikatan gigi dilakukan, glikoprotein yang lengket ( kombinasi molekul protein dan karbohidrat) bertahan pada gigi untuk mulai pembentukan plak pada gigi. Pada waktu yang bersamaan berjuta-juta bakteri yang dikenal sebagai Streptococcus mutans juga bertahan pada glycoprotein itu. Walaupun, banyak bakteri lain yang juga melekat, hanya Streptococcus mutans yang dapat menyebabkan rongga atau lubang pada gigi.
Beberapa jenis bakteri yang juga hidup di dalam rongga mulut:
a.      Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang menghasilkan enzim koagulase. Bakteri yang berasal dari famili Staphylococcaceae ini berbentuk bulat dengan diameter berkisar 1µm yang hidup secara berkoloni. Pada umumnya bakteri ini dapat dijumpai di rongga mulut, hidung, tenggorokan, ketiak, dan sela jari kaki. Beberapa laporan menyatakan bahwa bakteri ini menetap pada rongga mulut umumnya pada anak-anak. Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang tidak berspora dan tidak dapat bergerak. Bakteri ini dapat tumbuh dengan cepat pada lingkungan yang aerobik dan suhu optimum 37°C. Staphylococcus aureus tertanam dalam biofilm dan sangat sulit untuk di musnahkan dengan regimen antibiotik standar. Infeksi bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan timbulnya kantung yang berisi nanah, seperti abses dan bisul (Honeyman, 2002).

b.      Neisseria sp
Neisseria sp. merupakan bakteri yang menghuni di permukaan gigi. Bakteri yang berasal famili Neisseriaceae merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk bulat(Coccus). Pada umumnya bakteri ini hidup secara berkoloni, namun terdapat pula yang hidunya secara soliter.Neisseriapaling baik tumbuh pada lingkungan aerob, namun beberapa spesies bakteri ini yang tumbuh di lingkungan anaerob. Diameter koloni bakteri ini berkisar antara 0,1-3µm. Koloni bakteri Neisseria umumnya berwarna merah kekuningan. Bakteri ini mampu tumbuh subur pada rentang suhu 35-37°C (Genco, 2010).

Description: http://textbookofbacteriology.net/nfN.meningitidis.jpeg
                       Gambar Neisseria

c.       Corynebacterium
Corynebacterium merupakan kelompok bakteri gram positif yang berbentuk batang dan tidak dapat bergerak. Bakteri ini tidak membentuk spora dan tumbuh subur pada suhu 37°C dan ada yang hidup secara aerob, fakultatif anaerob, dan saprofit. Bakteri yang berasal dari filum Actinobacteria, famili Corynebacteriaceae merupakan flora normal yang dominan terdapat pada kulit dan rongga mulut. Bakteri ini tidak berkapsul dengan ukuran yang bervariasi dengan lebar ±0,5-1 µm (Lestari,2010).
Description: http://www.ppdictionary.com/bacteria/gpbac/diptheriae_bacteria.jpg
        Gambar Corynebacterium

d.      Lactobacillus sp
Lactobacillus sp merupakan bakteri anaerob fakultatif, berukuran 1 µm dan dapat tumbuh dengan subur pada suhu 30-37ºC. Bakteri ini umumnya hidup secara berkoloni dengan warna koloni putih susu atau agak krem. Bakteri ini berbentuk batang namun beberapa spesies bakteri ini nampak bulat yang membentuk rantai pendek. Bakteri yang berasal dari famili Lactobacillaceae ini umum dijumpai pada organ pencernaan salah satunya rongga mulut. (Aryulina,2010).

Description: http://jpkc.njau.edu.cn/spwswx/imgbank/tuku/Lactobacillus%20casei.jpg
              Gambar Lactobacillus
Lactobacillus dapat memproduksi asam laktat dari laktosa dan beberapa jenis gula lainnya sehingga menjadikan lingkungannya bersifat asam maka dari itu bakteri flora normal ini dapat mencegah pertumbuhan bakteri-bakteri merugikan . Meskipun demikian, bakteri Lactobacillus ini dapat juga merugikan dan bersifat patogen. Penelitian menunjukan beberapa spesies Lactobacillus dapat menyebabkan karies pada gigi(Aslim,2014).


Daftar Pustaka 

Regezi, A., Joseph, 1993, Oral Phatology Clinical-Phatologic Correlation, International Edition, W.B. Saunders Company, Philadelphia
Ryan,J., Kenneth, 1994, Sherris Medical Microbiology An Introduction to Infections Diseases, Appleton & Lange, Norwalk Connecticut
Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rahayu, Y.C. 2007. Infeksi Anaerob Dentofasial dan Nyeri Orofasial.
Jember: Laboratorium Biologi Mulut FKG Universitas Jember